Bos BigHit Entertainment Menolak Dipanggil 'Ayah BTS' - CNN Indonesia

Resty Armenia , CNN Indonesia | Senin, 11/12/2017 14:15 WIB

Jakarta, CNN Indonesia -- Bang Shi Hyuk, bos agensi BigHit Entertainment sekaligus produser boyband BTS, menolak dijuluki sebagai 'ayah BTS' meski dia telah berkontribusi besar dalam pembentukan grup megapopuler itu.

Dalam konferensi pers konser '2017 BTS Live Trilogy Episode III The Wings Tour The Final' yang digelar Minggu (10/12) lalu, Shi Hyuk mengekspresikan pandangannya terkait nama panggilan yang melekat kepadanya itu.

“Artis bukan dibentuk oleh individu lain. Ketika seseorang memanggil saya ayah [BTS], maka BTS menjadi sebuah produk, dan saya menjadi seseorang yang menciptakan produk itu. Itu tidak sejalan dengan filosofi saya, jadi saya merasa itu tidak nyaman,” ujarnya, melansir Joy News24 via Naver.

BTS memenangkan Top Social Artist di Billboard Music Awards 2017. (REUTERS/Mario Anzuoni)

Dengan bercanda, pria yang kini berusia 45 tahun ini menambahkan, “Saya belum menikah. Namun, karena banyak orang terus memanggil saya ayah [BTS], itu membuat keluarga saya menjadi sulit. Orang-orang mengira saya sudah menikah. Mohon bantu perjaka ini.”

Shi Hyuk sebelumnya mendapat penghargaan pujian dari pemerintah Korea Selatan pada Korea Content Awards 2017. Acara ini diinisiasi oleh Korea Creative Content Agency dan Kementerian Kebudayaan, Olahraga, dan Pariwisata.

Shi Hyuk meraih nilai evaluasi tertinggi karena dianggap sukses menyebarkan hallyu (gelombang Korea). Hal itu lantaran album BTS yang bertajuk Love Yourself: Her dinobatkan menjadi album K-pop yang mendapat peringkat tertinggi di tangga musik Billboard 200 dan memenangkan Top Social Artist pada Billboard Music Awards 2017.

Menurut laporan Newsis via Naver, Shi Hyuk juga menjadi pembicara utama pada Mnet Asian Music Awards 2017 di Hong Kong di mana ia mengatakan, “Dengan kekuatan penggemar sebagai dasar, BTS menunjukkan potensi untuk bersanding dengan budaya arus utama Amerika atau justru memunculkan sebuah bentuk baru dari kultur arus utama.”

(res/res)